Pengembangan Model Pendidikan Karakter Terintegrasi Pembelajaran IPA Sekolah Dasar

Lifda Sari, Firman Firman

Abstract


Penelitian ini dilakukan dengan tujuan utama mengembangkan model pendidikan karakter yang terintegrasi dengan pembelajaran IPA di SD. Penelitian difokuskan pada studi analisis kebutuhan dengan melibatkan 40 orang guru SD, untuk menggali informasi tentang pembelajaran IPA dalam kaitannya dengan pendidikan karakter. Data dikumpulkan dengan kuesioner, pedoman observasi dan teknik wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan diberi makna kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pendidikan karakter dapat dikembangkan melalui pemilihan model pembelajaran IPA, pemilihan model asesmen, dan pemilihan materi ajar; 2) Model pembelajaran IPA yang berkontribusi secara signifikan terhadap pengembangan karakter siswa adalah model pembelajaran inkuiri, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran kooperatif, pemecahan masalah, dan model pembelajaran kontekstual; 3) Respon para guru terhadap pendidikan karakter pada umumnya sangat positif dan berupaya untuk mengembangkan karakter yang baik melalui proses pembelajaran; 4) Sebagian (55,3%) guru mencantumkan indikator nilai-nilai karakter yang dijadikan target pembelajaran dalam silabus maupun RPP, dan sebagian lagi (44,7%) tidak mencantumkan secara eksplisit, namun secara implisit tersirat dalam silabus maupun RPP.


Keywords


pendidikan karakter, terintegrasi, pembelajaran IPA

Full Text:

PDF

References


Amien, M. (1987). Mengajar Ilmu Pengetahuan (IPA) dengan Metode Discovery dan Inquiry. Jakarta: Depdikbud.

Costa, A. L. (1985). Developing minds: A resource book for teaching thinking. ERIC.

Indonesia, R. (2003). Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.

Lickona, T. (1996). Eleven principles of effective character education. Journal of Moral Education, 25(1), 93–100.

Lickona, T. (2009). Educating for character: How our schools can teach respect and responsibility. Bantam.

Meyers, C. (1986). Teaching Students to Think Critically. A Guide for Faculty in All Disciplines. Jossey-Bass Higher Education Series. ERIC.

Moleong, L. J. (2010). Edisi: cet. 20 Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nasional, D. P. (2005). Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan.

Sadia, W. (2013). Model pendidikan karakter terintegrasi pembelajaran sains. JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia), 2(2).

Savery, J. R., & Duffy, T. M. (1995). Problem based learning: An instructional model and its constructivist framework. Educational Technology, 35(5), 31–38.

Savoie, J. M., & Hughes, A. S. (1994). Problem-based learning as classroom solution. Educational Leadership, 52(3), 54–57.

Sugiyono, M. P. P. (2007). Pendekatan Kuantitatif. Kualitatif, Dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, P. (2010). Dr. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Cet.

Tirtarahardja, U., & Sula, L. (2000). Pengantar pendidikan. Departemen Pendidikan & Kebudayaan.




DOI: https://doi.org/10.31004/edukatif.v1i3.64

Article Metrics

Abstract view : 857 times
PDF - 695 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Lifda Sari, Firman Firman

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.